DEFECT TYPE

Dalam industri garment kita sering mendengar istilah defect atau cacat, Cacat adalah kerusakan, ketidaksempurnaan, ketidaksesuaian yang dapat mengurangi atau menghilangkan kualitas atau mutu pada suatu produk.

Cacat pada garmen diakibatkan karena berbagai faktor yaitu : Manusia, Mesin dan bahan baku.

Faktor manusia biasanya diakibatkan karena kurangnya skill atau kemampuan sehingga hasil jahitan kurang sesuai standard kualitas, selain itu ketelitian dari operator juga sangan menentukan hasil akhir sehingga dibutuhkan ketelitian yang baik supaya hasil jahit bagus.

Faktor mesin sering terjadi di dalam proses produksi, oleh karena itu dibutuhkan perawatan rutin untuk menjaga performa mesin jahit tetap dalam kondisi baik, perawatan rutin mesin jahit seperti cek minyak, kebersihan dalam mesin dan pastikan bagian-bagian mesin dalam kondisi baik seperti tempat benang/thread spool tray, jalur benang, kawat jalur benang, pengatur tegangan benang atau thread tension, bobin atau penyimpanan benang bawah untuk jenis mesin jahit jarum 1, dan bagian-bagian mesin lainnya.

Faktor Bahan baku seperti kain, dan accessories garmen juga salah satu faktor yang berpengaruh bagus atau tidak dari produk garmen yang dihasilkan, Accessories garmen contohnya : Benang, kancing, resleting / zipper, karet /elatic, label, Hang tag, pita, eyelet, mobilon dan lain-lainjika kualitas bahan baku kain atau accessories kurang baik maka garmen yang dihasilkan pasti tidak akan baik atau produknya akan cacat, karena jika cacat yang diakibatkan kualitas bahan baku maka sulit untuk diperbaiki sehingga meyebabkan kerugian karena harus mengganti.

Untuk lebih mengenali jeni-jenis defect dan faktor yang mempengaruhi terjadinya defect, mari kita ulas di penjelasan dibawah ini:

1. Defect Shading 

Defect shading atau cacat yang diakibatkan karena perbedaan warna, peyebabnya bisa dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

1. Proses pencelupan kain yang kurang sempurna.

2. Proses penggabungan panel-panel kain yang salah pada saat menjahit.

Kesalahan pada saat proses penggabungan antar panel-panel garmen memungkinkan ditemukan defect shading, hal tersebut terjadi dikarenakan operator jahit tidak mengerjakannya dengan teliti, maka untuk mengatasinya operator jahit harus mamastikan dan menyamakan sticker numbering antar panel urutan nomernya harus sama.

*Sticker numbering adalah proses pemberian / penempelan sticker yang berisikan informasi tentang urutan nomer, Lot kain, size / ukuran garmen pada tiap panel-panel garmen yang tujuannya adalah pada saat penggabungan urutannya sudah benar sehingga dapat mencegah terjadinya defect shading.


2. Needle Hole

Defect Needle hole atau cacat yang diakibatkan karena bekas lubang pada kain, peyebabnya bisa dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1. Pinggiran kain yang terdapat lubang jarum tidak terbuang pada saat proses pemotongan kain.

2. pada saat menggelar kertas marker, sisi kertas marker melewati pinggiran kain yang terdapat lubang jarum, sehingg pada saat proses pemotongan panel yang berada di sisi kain akan terdapat lubang jarum.

kertas marker adalah kertas gambar yang ditempatkan diatas gelaran kain yang berisi bagian-bagian garmen.

3. Jarum mesin jahit yang tumpul atau salah menggunakan ukuran jarum jahit dapat menyebabkan defect needle hole pada kain akan terlihat lebih jelas, cara mencegahnya adalah sering mengganti jarum jahit 1x dalam sehari.


3. Piling

Defect pilling adalah penggumpalan pada kain yang diakibatkan adanya gesekan atau terjadi karena proses pencucuian yang salah.



4. Defect Print

Defect print atau cacat pada kain yang diakibatkan karena ketidasesuaian gambar, pola dan warna satu dengan yang lainnya.





5. Broken Yarn
Defect broken yarn atau cacat putus serat kain yang diakibatkan karena tegangan benang yang telalu kencang, jarum jahit tumpul, gesekan benda tajam.





6. Missing yarn
Defect missing yarn atau cacat hilang serat kain yang diakibatkan karena hilang atau tercabut pada saat proses produksi, kesalahan pemasangan benang, benang putus saat proses tenun atau rajut.



7. Snagging 
Defect missing yarn atau cacat serat kain tertarik yang diakibatkan karena  jarum jahit tumpul, gesekan benda tajam.




8. Bowing & Skewing
Defect Bowing & Skewing atau cacat kain miring (Skew) dan melengkung (Bowing) yang diakibatkan karena  distribusi tegangan yang tidak merata selama proses tenun.



9. Oil & Dirty
Defect Oli & Dirty atau cacat karena kontaminasi minyak dan kotoran yang diakibatkan karena tumpahan minyak dari mesin, meja mesin yang kotor, tangan yang kotor tidak menggunakan sarung tangan untuk kain-kain yang cerah.



10. Broken stitch
Defect broken stitch atau cacat karena jahitan rusak.
penyebabnya adalah putus benang dan potong benang telalu mepet.





11. Open Seam
Defect open seam atau cacat karena jahitan jebol.
penyebabnya adalah jahitan putus dan kain tidak terjahit.





12. Run off stitch
Defect run of stitch atau cacat karena jahitan meleset.
penyebabnya adalah handling atau gerakan tangan operator tidak stabil, bahan yang terlalu tebal dan salah pemakaian sepatu mesin jahit.




13. Puckering
Defect puckering atau cacat karena hasil jahitan kerut.
penyebabnya adalah tension presser foot yang terlalu kencang sehingga menahan kain pada saat proses jahit, menarik kain yang terlalu kencang pada saat proses jahit dan ukuran atau size panel yang yang berbeda pada saat proses penggabungan.


14. Twist
Defect twist atau cacat karena hasil jahitan melintir.
penyebabnya adalah gerakan tangan dan melipat tidak tepat pada saat proses menjahit dan ukuran corong tidak sesuai.



15. Pleat
Defect Pleat atau cacat karena hasil jahitan terlipat.
penyebabnya adalah operator tidak merapihkan atau meratakan permukaan kain pada saat proses menjahit.





16. Hi-Low
Defect Hi-Low atau cacat karena hasil jahitan tidak simetris atau tidak rata.
penyebabnya adalah salah ukuran pattern, jahit tidak mengikuti marking dan gerakan tangan operator tidak stabil.


17. Untriming
Defect Untriming atau cacat karena ada benang panjang.
penyebabnya adalah operator tidak potong benang mepet dan mesin tidak di setting benang pendek di akhir jahitan.



18. Poor Shape
Defect Poor shape atau cacat bentuk jahitan atau bentuk garmen tidak bagus.
penyebabnya adalah handling tangan operator yang tidak stabil, kain yang terlalu tebal sehingga operator sulit menjahit lurus, pattern yang sudah jelek, guide atau alat bantu corong, pembatas untuk membentuk jahitan tidak stabil.


Silahkan tambahakan di kolom komentar jika masih ada jenis defect yang dijelaskan,
Belajar bersama, sukses bersama.
See you next in article....








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca,
Kritik & saran yang membangun sangat kami hargai.