JENIS MESIN JAHIT

Mesin jahit merupakan salah satu jenis mesin yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sandang bagi manusia, karena kebutuhan dasar manusia bisa terpenuhi salah satunya adalah berkat adanya mesin jahit.

Penggunaan mesin jahit biasa digunakan untuk menjahit Pakaian/baju/celana, sepatu, sprei, gorden, bantal, masker dan masih banyak lagi.

Dengan banyaknya dan beragamnya produk seperti penjelasan diatas maka mesin yang digunakan pun tidak sama antara produk 1 (satu) dengan produk yang lainnya, namun yang akan kita bahas pada artikel kali ini adalah mesin jahit untuk industri garment.

Ketika membuat sebuah baju/pakaian, mesin jahit yang di gunakan untuk 

membuat 1 baju tersebut berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan jenis jahitan pada masing-masing proses disetiap bagian dari baju, sehingga penggunaan mesin jahit pun pasti berbeda. 
Jenis-jenis mesin jahit yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
2. Mesin Jahit Jarum dua (2).
4. Mesin Overdeck.
5. Mesin Bartack.
6. Mesin Lubang Kancing.
7. Mesin Pasang Kancing.
8. Mesin Zigzag.
9. Mesin Jahit SOM/SUM (Blind Stitch).
10. Mesin Jahit Makeup.
11. Mesin Fagoting.
12. Mesin Smock.

1. Mesin Jahit Jarum 1 / Single Needle.
Mesin jahit jarum 1 merupakan mesin jahit yang biasa digunakan untuk menjahit di industri gament, mesin ini biasa digunakan untuk bagian-bagian
yang memerlukan topstitch / jahitan tepi maupun untuk menyambung 2 bagian pada garment.
Proses yang biasa menggunakan Mesin jahit jarum 1 adalah :
A. Attach label / Pasang Label 
B. Topstich plaket / jahitan tepi Plaket.
C. Topstich colar / jahitan tepi kerah.
D. Topstich pocket / jahitan tepi kantong.
E. Topstich shoulder/ jahitan tepi pundak.
F. Topstich Armhole / jahitan tepi lingkar lengan.
G. Topstich Yoke / jahitan tepi Yoke.
H. Topstich haflmon / jahitan tepi Halfmoon.
I. Topstich cuff / jahitan tepi manset.
J. Attach Zipper / pasang resleting.
Mesin Jahit Jarum 1, Sumber : Pribadi

2. Mesin Jahit Jarum dua (2) / Double Needle.
Mesin jahit jarum 2 (dua) biasa digunakan untuk jenis jahitan lurus, sama halnya dengan mesin jahit Mesin jahit jarum 1 namun perbedaannya adalah mesin jahit ini memiliki 2 (dua) jarum dan cocok untuk jenis kain yang berbahan tebal atau keras, karena memiliki 2 (dua) jarum sehingga hasil akhir jahitan pada kain atau garmen memiliki dua stik jahitan yang sama.
A. Topstitch plaket / stik plaket
B. Topstitch collar / stik daun kerah
C. Heming sleeve / stik keliman tangan
D. Heming bottom / stik keliman bawah
E.  Topstitch pocket / stik pocket
Mesin Jahit Jarum 2, Sumber : Pribadi

3. Mesin Jahit Obras / Overlock.
Mesin jahit obras atau yang sering disebut dengan mesin jahit Overlock merupakan mesin jahit yang digunakan untuk menjahit dan merapihkan bagian tepi dari kain/garmen, Bagian tepi kain/garmen yang di jahit menjadi rapi dikarenakan kain tertutup oleh jahitan mesin obras sehingga serat kain tidak akan terurai maupun rusak.  
Selain rapih, tepi kain yang dijahit pun akan rata, hal tersebut dikarenakan mesin obras memiliki pisau yang akan memotong bagian sisa bagian tepi kain pada saat proses penjahitan berlangsung, sehingga hasil jahitan mesin jahit obras akan selalu nampak rata dan rapih.
Mesin Obras, Sumber : Pribadi

4. Mesin Overdeck.
Mesin jahit overdeck atau biasa disebut coverstitch machine, adalah mesin yang digunakan untuk membuat jahitan penutup mesin overdeck biasa digunakan untuk menjahit bagian :
A. Heming bottom / Kelim bawah
B. Heming Sleeve / Kelim tangan
Mesin overdeck, Sumber : Pribadi

5. Mesin Bartack.
Mesin bartack adalah mesin jahit yang gunakan sebagai jahitan penguat, hasil jahitan bartack terlihat titik, lurus kecil namun tebal dan bertumpuk.
Mesin bartack, Sumber : Pribadi

6. Mesin Lubang Kancing / Button Hole.
Mesin lubang kancing digunakan untuk membuat lubang kancing pada garmen, cara kerja mesin jahit lubang kancing akan diawali dengan membuat jahitan panjang memutar / elips dengan diameter sama dengan ukuran kancing, setelah proses penjahitan selesai pisau mesin akan membuat lubang secara otomatis.
Mesin lubang kancing, Sumber : Pribadi

7. Mesin Pasang Kancing / Attach Button Hole.
Mesin pasang kancing digunakan untuk memasang kancing pada garmen, terdapat 2 macam mesin kancing yaitu mesin pasang kancing manual dan mesin pasang kancing otomatis.
Mesin pasang kancing otomatis maka secara otomatis kancing dipasang di garmen.
Mesin pasang kancing manual maka operator harus memasang secara manual kancing dibawah sepatu mesin.
Mesin pasang kancing, Sumber : Pribadi

8. Mesin jahit Zigzag.
Mesin zig zag sesuai dengan namanya hasil jahitan dari mesin ini berbentuk zig zag, jenis jahitan zig zag biasa dipakai pada pakaian dalam wanita bra, pantie atau jenis jahitan dekoratif / hiasan karena penggunaan jenis jahitan ini supaya fleksibel dan elastis.
Sumber : youtube "Khanza"

9. Mesin Jahit SOM/SUM (Blind Stitch).
Hasil jahitan dari mesin ini adalah hampir tidak terlihat jika dilihat dari luar garmen, mesin ini biasa digunakan untuk menjahit bagian heming / kelim tangan, heming / kelim bawah dan bagian garmen lainnya yang tidak membutuhkan jahitan nampak.
Sumber : youtube "Fogiato sewing machine"

10. Mesin Make Up.
Mesin jahit makeup berbentuk memanjang pada bagian depannya sehingga sangat cocok digunakan untuk menjahit bagian lengan panjang dan celana panjang.
                    
                                                               Mesin makeup, Sumber : Pribadi

11. Mesin Fagoting.
Mesin Fagoting adalah mesin jahit dekoratif yang digunakan untuk membuat jahitan unik atau hias dan biasa digunakan pada jenis garmen blus, kebaya atau gaun.
Mesin faghoting, Sumber : Pribadi

12. Mesin Smoke.
Mesin jahit smoke adalah mesin yang digunakan untuk membuat jahitan kerut atau lipatan, biasa dipakai pada proses jahit waistband atau lingkar pinggang pada celana.
Mesin smoke, Sumber : Pribadi

DEFECT TYPE

Dalam industri garment kita sering mendengar istilah defect atau cacat, Cacat adalah kerusakan, ketidaksempurnaan, ketidaksesuaian yang dapat mengurangi atau menghilangkan kualitas atau mutu pada suatu produk.

Cacat pada garmen diakibatkan karena berbagai faktor yaitu : Manusia, Mesin dan bahan baku.

Faktor manusia biasanya diakibatkan karena kurangnya skill atau kemampuan sehingga hasil jahitan kurang sesuai standard kualitas, selain itu ketelitian dari operator juga sangan menentukan hasil akhir sehingga dibutuhkan ketelitian yang baik supaya hasil jahit bagus.

Faktor mesin sering terjadi di dalam proses produksi, oleh karena itu dibutuhkan perawatan rutin untuk menjaga performa mesin jahit tetap dalam kondisi baik, perawatan rutin mesin jahit seperti cek minyak, kebersihan dalam mesin dan pastikan bagian-bagian mesin dalam kondisi baik seperti tempat benang/thread spool tray, jalur benang, kawat jalur benang, pengatur tegangan benang atau thread tension, bobin atau penyimpanan benang bawah untuk jenis mesin jahit jarum 1, dan bagian-bagian mesin lainnya.

Faktor Bahan baku seperti kain, dan accessories garmen juga salah satu faktor yang berpengaruh bagus atau tidak dari produk garmen yang dihasilkan, Accessories garmen contohnya : Benang, kancing, resleting / zipper, karet /elatic, label, Hang tag, pita, eyelet, mobilon dan lain-lainjika kualitas bahan baku kain atau accessories kurang baik maka garmen yang dihasilkan pasti tidak akan baik atau produknya akan cacat, karena jika cacat yang diakibatkan kualitas bahan baku maka sulit untuk diperbaiki sehingga meyebabkan kerugian karena harus mengganti.

Untuk lebih mengenali jeni-jenis defect dan faktor yang mempengaruhi terjadinya defect, mari kita ulas di penjelasan dibawah ini:

1. Defect Shading 

Defect shading atau cacat yang diakibatkan karena perbedaan warna, peyebabnya bisa dipengaruhi beberapa faktor yaitu :

1. Proses pencelupan kain yang kurang sempurna.

2. Proses penggabungan panel-panel kain yang salah pada saat menjahit.

Kesalahan pada saat proses penggabungan antar panel-panel garmen memungkinkan ditemukan defect shading, hal tersebut terjadi dikarenakan operator jahit tidak mengerjakannya dengan teliti, maka untuk mengatasinya operator jahit harus mamastikan dan menyamakan sticker numbering antar panel urutan nomernya harus sama.

*Sticker numbering adalah proses pemberian / penempelan sticker yang berisikan informasi tentang urutan nomer, Lot kain, size / ukuran garmen pada tiap panel-panel garmen yang tujuannya adalah pada saat penggabungan urutannya sudah benar sehingga dapat mencegah terjadinya defect shading.


2. Needle Hole

Defect Needle hole atau cacat yang diakibatkan karena bekas lubang pada kain, peyebabnya bisa dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1. Pinggiran kain yang terdapat lubang jarum tidak terbuang pada saat proses pemotongan kain.

2. pada saat menggelar kertas marker, sisi kertas marker melewati pinggiran kain yang terdapat lubang jarum, sehingg pada saat proses pemotongan panel yang berada di sisi kain akan terdapat lubang jarum.

kertas marker adalah kertas gambar yang ditempatkan diatas gelaran kain yang berisi bagian-bagian garmen.

3. Jarum mesin jahit yang tumpul atau salah menggunakan ukuran jarum jahit dapat menyebabkan defect needle hole pada kain akan terlihat lebih jelas, cara mencegahnya adalah sering mengganti jarum jahit 1x dalam sehari.


3. Piling

Defect pilling adalah penggumpalan pada kain yang diakibatkan adanya gesekan atau terjadi karena proses pencucuian yang salah.



4. Defect Print

Defect print atau cacat pada kain yang diakibatkan karena ketidasesuaian gambar, pola dan warna satu dengan yang lainnya.





5. Broken Yarn
Defect broken yarn atau cacat putus serat kain yang diakibatkan karena tegangan benang yang telalu kencang, jarum jahit tumpul, gesekan benda tajam.





6. Missing yarn
Defect missing yarn atau cacat hilang serat kain yang diakibatkan karena hilang atau tercabut pada saat proses produksi, kesalahan pemasangan benang, benang putus saat proses tenun atau rajut.



7. Snagging 
Snagging atau cacat serat kain tertarik yang diakibatkan karena  jarum jahit tumpul, gesekan benda tajam.




8. Bowing & Skewing
Defect Bowing & Skewing atau cacat kain miring (Skew) dan melengkung (Bowing) yang diakibatkan karena  distribusi tegangan yang tidak merata selama proses tenun.



9. Oil & Dirty
Defect Oli & Dirty atau cacat karena kontaminasi minyak dan kotoran yang diakibatkan karena tumpahan minyak dari mesin, meja mesin yang kotor, tangan yang kotor tidak menggunakan sarung tangan untuk kain-kain yang cerah.



10. Broken stitch
Defect broken stitch atau cacat karena jahitan rusak.
penyebabnya adalah putus benang dan potong benang telalu mepet.





11. Open Seam
Defect open seam atau cacat karena jahitan jebol.
penyebabnya adalah jahitan putus dan kain tidak terjahit.





12. Run off stitch
Defect run of stitch atau cacat karena jahitan meleset.
penyebabnya adalah handling atau gerakan tangan operator tidak stabil, bahan yang terlalu tebal dan salah pemakaian sepatu mesin jahit.




13. Puckering
Defect puckering atau cacat karena hasil jahitan kerut.
penyebabnya adalah tension presser foot yang terlalu kencang sehingga menahan kain pada saat proses jahit, menarik kain yang terlalu kencang pada saat proses jahit dan ukuran atau size panel yang yang berbeda pada saat proses penggabungan.


14. Twist
Defect twist atau cacat karena hasil jahitan melintir.
penyebabnya adalah gerakan tangan dan melipat tidak tepat pada saat proses menjahit dan ukuran corong tidak sesuai.



15. Pleat
Defect Pleat atau cacat karena hasil jahitan terlipat.
penyebabnya adalah operator tidak merapihkan atau meratakan permukaan kain pada saat proses menjahit.





16. Hi-Low
Defect Hi-Low atau cacat karena hasil jahitan tidak simetris atau tidak rata.
penyebabnya adalah salah ukuran pattern, jahit tidak mengikuti marking dan gerakan tangan operator tidak stabil.


17. Untriming
Defect Untriming atau cacat karena ada benang panjang.
penyebabnya adalah operator tidak potong benang mepet dan mesin tidak di setting benang pendek di akhir jahitan.



18. Poor Shape
Defect Poor shape atau cacat bentuk jahitan atau bentuk garmen tidak bagus.
penyebabnya adalah handling tangan operator yang tidak stabil, kain yang terlalu tebal sehingga operator sulit menjahit lurus, pattern yang sudah jelek, guide atau alat bantu corong, pembatas untuk membentuk jahitan tidak stabil.


Silahkan tambahakan di kolom komentar jika masih ada jenis defect yang masih belum dijelaskan,
Belajar bersama, sukses bersama.
See you next in article....








PENGECEKKAN KAIN (FABRIC INSPECTION)

Kain merupakan material penting dalam pembuatan Garmen sehingga ketika akan membuat garmen maka hal pertama yang harus memperhatikan adalah kualitas kain.

Kain sangat menentukan kualitas dari garmen yang akan di buat, semakin bagus (Tidak ada/kecil cacat kain) maka akan semakin baik pula kualitas garmen yang dihasilkan, begitu sebaliknya semakin banyak/tinggi cacat pada kain sudah tentu akan menurunkan kualitas dari gemen itu sendiri.

Untuk memastikan kualitas kain tersebut baik maka diperlukan pengecekkan kain, pengecekkan tersebut bertujuan untuk memastikan kualitas dari kain.

Pengecekkan yang dilakukan seperti  memastikan panjang dan lebar kain sudah sesuai (karena masih sangat berkaitan dengan proses berikutnya), memastikan adakah penyimpangan / cacat pada kain seperti :bowing/skewing, hole, crease mark, printing, snagging, pulling yarn dan lain-lain.

Alat kerja yang perlu disiapkan;

1. Alat tulis (Bulpen, pencil, Spidol (lebih direkomendasikan).

2. Metline (Penggaris pita/Pita ukur).

3. Penggaris.

4. Gunting.

Pengecekkan pada kain gulungan/roll dibutuhkan mesin khusus dan biasa disebut dengan Fabric Inspection Machine cara kerja mesin ini yaitu dengan membuka gulungan kain (Roll Atas) dengan cara mengalirkannya dari atas ke bawah lalu menggulungnya (Roll Bawah) kembali setelah proses pengecekkan selesai.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 1, Sumber : Pribadi, Fabric Inpspect Machine

Penjelasan pada gambar 1 diatas,
-Nomer 1 adalah penggulung roll kain bagian atas (nomer 1) bagian ini berupa besi yang dilapisi karet, bertujuan untuk menhantarkan gulungan kain dan mengalirkan ke bawah untuk diperiksa. 
-Nomer 2 adalah kain yang di gulung pada sebuah roll.
-Nomer 3 adalah alat hitung panjang kain, cara kerja alat tersebut adalah pada bagian roda conter menghimpit kain sehingga ketika kain mulain menggulung ke bawah maka roda alat hitung akan secara otomatis berputar dan mengitung.
-Nomer 4 adalah penggulung roll kain bagian bawah bagian ini berupa besi yang dilapisi karet, bertujuan untuk menggulung kembali kain yang di periksa pada sebuah roll.
-Nomer 5 adalah kain yang sudah di perikasa dan sudah di gulung kembali pada sebuah roll.

Proses pengecekkan kain menggunakan mesin bisa dilihat pada video dibawah, sedangan pengecekkan dibawah menggunakan 4 Point systems, perhitungan 4 Point system dijelaskan pada pembahasan berikutnya.


Cara pengecekkan kain sebagai berikut:
1.Ambil satu roll dari rak warehouse sebelum di inspect.

2.Catat informasi di label per roll yang ada di form pemeriksaan fabric dan letakkan roll di mesin inspect.

3.Potong fabric lebar penuh dengan 8”/1 yard jika roll fabric belum diambil untuk keperluan testing dan analisa di test lab/pemeriksaan shading/shringkage.

4.Tandai potongan tersebut di sisi kanan dan kiri dengan informasi color/lot dan nomor roll-nya.

5.Ambil alat ukur, kemudian ukur lebar kain di laporan pemeriksaan kain, kemudian bandingkan dengan label roll atau identitas keterangan lebar kain yang ditempel di roll kain.

6.Atur kecepatan mesin sesuai dengan jenis kain.

7.Hentikan mesin jika ditemukan cacat dan tandai yang cacat dengan sticker defect.

8.Ambil/potong sample cacat untuk contoh visual.

9.Dipertengahan roll lakukan pemeriksaan lebar kain dan pemeriksaan shadding test dalam satu roll dengan menggunakan potongan fabric awal.

10.Jika menemukan masalah shadding, segera laporkan QA/QC Manager untuk segera ditindak lanjuti.

11.Perhitungan Grade kain menggunakan 4 point system.




THERBLIG

Pengertian Therblig
Gerakan Therblig merupakan macam-macam gerakan dalam studi gerakan yang pertama kali di perkenalkan oleh Frederick Taylor pada tahun (1856-1915), dan disempurnakan oleh Frank B. Gilbreth dan Lillian M. Gilbreth dengan memakai gambar-gambar sehingga lebih mudah di pahami.  Terdapat 17 macam gerakan yang juga disebut juga dengan "Therblig".

17 Gerakan Therblig
Sumber : Wikipedia

Macam-macam Gerakan "Therblig"
1. Mencari ( Search) = Sh
 Gerak dasar untuk menemukan lokasi objek dilakukan mata :
  • Mulai saat mata mencari objek sampai obyek ditemukan.
  • Merupakan gerakan tidak efektif/bisa dihindari.
  • Memudahkan pekerja baru menyesuaikan.
Menghilangkan waktu mencari:
  • Obyek/barang yang akan diambil sudah pasti.
  • Sudah tetapkah tempatnya.
  • Ditempatkan di tempat yang mudah dilihat (transparan).
  • Tata letak tempat kerja sudah baik dan efisien & mudahkah gerakan mencari.
  • Kebutuhan cahaya sudah cukup.

2. Memilih (Select)= Sl
Gerak dasar untuk menemukan objek yang tercampur dilakukan mata dan tangan
  • Mulai saat tangan dan mata mulai memilih sampai obyek ditemukan.
  • Merupakan gerakan tidak efektif/bisa dihindari.
  • Contoh: memilih pulpen dalam pinsil, warna putih diantara warna lain, dll.
Menghilangkan waktu memilih:
  • Obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang berbeda.
  • Permukaan wadah diperluas.
  • Ditempatkan di tempat yang mudah dilihat (transparan).
  • Layout objek/barang baik & efisien.

3. Memegang (Grasp)= G
Gerak dasar untuk memegang objek dilakukan tangan
  • Didahului gerakan menjangkau dan dilanjutkan membawa.
  • Merupakan gerakan efektif (memungut atau menggelincirkan).
Mengurangi waktu memegang:
  • Objek/barang dipegang sekaligus.
  • Objek/barang digelincirkan (tidak dipegang penuh).
  • Tempat penyimpanan dirancang memudahkan gerakan.
  • Objek/barang diletakkan sehingga memudahkan usaha pemegangan.
  • Permukan depan (bibir) wadah ditumpulkan.
  • Permukaan tempat meletakkan objek dirancang untuk memudahkan pemegangan.  Contohnya : benda pipih lebih mudah dipegang pada permukaan lunak dibanding pada permukaan yang keras.
  • Menggunakan alat bantu.

4. Mejangkau ( Reach) = TE
Gerak tangan berpindah tanpa beban, baik mendekat atau menjauhi obyek
  • Didahului gerakan melepas & diikuti memegang
  • Mulai tangan berpindah sampai tangan berhenti
  • Waktu : tergantung jarak & tipe menjangkau

5. Membawa ( Move) = TL
Gerak tangan berpindah dengan beban :
  • Didahului gerakan memegang & diikuti melepas atau mengarahkan (position).
  • Mulai tangan berpindah sampai tangan berhenti.
  • Ada koordinasi tangan dan mata.
  • Waktu : tergantung jarak & tipe pemindahan & Berat beban.
  • Pemindahan dari satu tangan ke tangan lain.
  • Pemindahan ke sasaran tidak pasti.
  • Pemindahan ke sasaran yg letaknya pasti.
Memperbaiki Gerakan Menjangkau dan membawa
  • Objek sering terpakai diletakkan dekat.
  • Tidak boros tenaga dan waktu gerak.
  • Mengurangi waktu dengan cara mengangkut barang dalam satu waktu (sekaligus).

6. Memegang Untuk Memakai (Hold)= H
Tangan memegang objek tanpa menggerakkan objek/barang.
  • Merupakan gerakan tidak efektif. Satu tangan memegang objek tangan lain melakukan gerak.
  • Biasa pada kegiatan perakitan/memasang, melepas.
Menghilangkan/Mengurangi Hold
  • Memegangan dibantu dengan menggunakan peralatan.
  • Perkakas pembantu (jig), prinsip magnet, gesekan dll.

7. Melepas (Release) = RL
Melepas objek yang dipegang, gerakan relatif singkat
  • Didahului oleh gerakan membawa (mengangkut), mengarahkan, diikuti gerak menjangkau, dll.
  • Waktu: tergantung objek, sasaran tempat melepas.
Menghilangkan/Mengurangi gerakan melepas
  • Mengurangi waktu dengan cara mengangkut barang dalam satu waktu (sekaligus).
  • Sasaran jatuhnya objek/barang yang dilepas dirancang baik dan aman.
  • Setelah melepas beban,tangan/alat dlm keadaan dioperasikan kembali.
  • Fungsi tangan diganti oleh alat (pelontar, dsb).

8. Mengarahkan (Position) = P
Mengarahkan objek pada lokasi/posisi tertentu & singkat
  • Didahului oleh gerakan membawa (mengangkut), diikuti gerak merakit (asembling)/memakai.
  • Mulai dari tangan mengendalikan objek (memutar, menggeser) sampai dimulai perakitan.
  • Waktu: dipengaruhi kerja tangan dan mata.
Menghilangkan/Mengurangi gerakan mengarahkan
  • Objek diletakkan sehingga memudahkan pengarahan (dekat tempat penggunaan).
  • Menggunakan alat sebagai penuntun objek yang ditempatkan (perkakas pembantu).

9. Mengarahkan Awal (Pre Position) =PP
Mengarahkan objek pada tempat sementara
  • Untuk memudahkan pemegangan bila akan digunakan
  • Bersamaan dgn gerakan membawa (mengangkut), dan melepas

10. Pemeriksaan (Inspect) = I
  • Dilakukan dgn melihat, meraba, mencium, mendengar dan merasakan/mencicipi.
  • Waktu: dipengaruhi kecekatan membandingakn objek dengan standar nya.
  • Pemeriksaan berupa: kwalitas atau kwantitas.
Memperbaiki gerak pemeriksaan
  • Mengurangi waktu dengan cara mengangkut barang dalam satu waktu (sekaligus).
  • Menggunakan alat yg dapat memeriksa bebrapa objek sekaligus
  • Penambaana cahaya dapat meningkatkan pemeriksaan.
  • Jarak objek dari mata operator harus ditempatkan secara tepat.

11. Perakitan (Assemble)=A
  • Menggabung satu objek/barang dengan objek lainnya sehingga menjadi satu kesatuan.
  • Mulai dari objek/barang siap dipasang (setelah diarahkan) dan berakhir bila objek sudah tergabung sempurna.

12. Lepas Rakit (Disassemble)=DA
  • Memisahkan objek dari satu kesatuan.
  • Mulai dari memegang objek dan berakhir bila objek sudah terpisah sempurna.
  • Akhir dari disassemble merupakan awal gerak membawa dan melepas.

13. Memakai (Use)=U
  • Tangan, satu atau keduanya dipakai untuk menggunakan alat.
  • Waktu: tergantung jenis pekerjaan & Keterampilan pekerja.
Memperbaiki Gerakan Merakit, Lepas Rakit & Memakai
  • Dikerjakan oleh peralatan secara otomatis.  Contoh: kertas pada printer/fotokopi, susun fotokopi,dll
  • Perakitan dilakukan beberapa unit sekaligus
  • Peralatan telah dijalankan secara efisien.

14. Kelambatan Tak terhindarkan (Unavoidable delay)= UD
  • Diakibatkan oleh hal yg terjadi diluar kemampuan kendali pekerja.  Contoh: ketentuan cara kerja, satu tangan menganggur
  • Gangguan padam listrik, rusak mesin/alat, dll.

15. Kelambatan yang Dapat dihindarkan (Avoidable delay)=AD
  • Diakibatkan oleh pekerja, disengaja atau tidak.  Sakit, merokok, melamun, bersolek,dll dalam keadaan sedang bekerja.

16. Merencana (Plan) = Pn
  • Merupakan proses mental. Pekerja berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil.

17. Istirahat untuk menghilangkan fatique (Rest to overcome fatique)= R
  • Terjadi secara periodik dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :jenis pekerjaan, sikap individunya (rajin atau malas).
Gerakan Therblig di bagi 2, yaitu efektif dan tidak efektif.

1. Therblig efektif:
     Physical basic divisions :
  • Menjangkau ( reach )
  • Membawa ( move )
  • Melepas ( release )
  • Memegang ( Grasp )
  • Mengarahkan awal ( Pre Position )
    Objective Basic Divisions :
  • Memakai ( Use )
  • Merakit ( Assemble )
  • Lepas rakit ( Disassemble )
2. Therblig tidak efektif:
    Mental :
  • Mencari ( search )
  • Memilih ( select )
  • Mengarahkan ( Position )
  • Memeriksa ( inspect )
  • Merencanakan ( Plan )
    Delay :
  • Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)
  • Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)
  • Istirahat untuk menghilangkan lelah ( rest to overcome fatigue )
  • Memegang untuk memakai ( hold ).