OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)



 Pengertian OEE
Ukuran efektifitas kinerja mesin produksi secara keseluruhan kita mengenal OEE atau Overall Equipment Effectiveness, metode pengukuran mesin ini memiliki 3 komponen ukuran kerugian besar dalam proses produksi.

Ukuran kerugian dan Perhitungan dalam OEE
Masing masing komponen memiliki 2 ukuran kerugian, sehingga secara keseluruhan memiliki 6 ukuran kerugian dan biasa disebut dengan "The Six Big Loss" yaitu sebagai berikut:

1. Avaibility
Avaibility merupakan waktu ketersediaan mesin ketika proses produksi sedang berlangsung sehingga ketersediaan mesin berjalan secara normal menjadi tolak ukur hasil output produksi, tetapi pada kenyataannya tidak semua mesin yang tersedia dapat beroperasi dengan normal. Ada 2 penyebab yaitu seperti :

Downtime mesin adalah kondisi dimana mesin tidak dapat beroperasi dan tidak siap digunakan untuk kegiatan produksi, hal tersebut menyebabkan kegiatan produksi berhenti sehingga mempengaruhi output dan berlangsung lama. 

Kerusakan mesin ini dipengaruhi beberapa kemungkinan yaitu kurangnya pemeliharaan mesin, sparepart atau usia mesin yang sudah usang.

1.2. Adjustment/Setup
Adjustment/setup adalah tidak tersedianya mesin karena adanya pergantian style (changeover), sehingga proses produksi tidak berjalan normal seperti biasanya.  

Pergantian style lama ke style baru membutuhkan waktu untuk menyetel ulang mesin, tatanan area (layout), dan mengajarkan teknik kerja ke karyawan (jika diperlukan) sehingga akan ada waktu yang tidak produktif ketika proses adjusment/setup berlangsung.

Perhitungan avaibility (ketersediaan) mesin adalah sebagai berikut :

Jam kerja normal di line 10 dalam 1 hari adalah 8 jam kerja atau 480 menit (8x60), sementara itu terjadi downtime mesin selama 25 menit, dan changeover / setup mesin selama 15 menit.

Rumus :
Total waktu tersedia (jam kerja)-(Downtime+Adjusment/Setup mesin) 
                          Total waktu yang tersedia (jam kerja total)

= 480 (25+15) 
          480

= 480 (40) 
        480

440 
   480

= 0,92

2. Performance 
Performance merupakan output akhir yang dihasilkan dari proses produksi, performance yang dihitung adalah produk bagus maupun yang cacat. 

Dalam hal ini performance di artikan sebagai hasil pencapaian (output) yang didapat dari proses produksi.
Terdapat 2 jenis kategori performance yaitu sebagai berikut:

2.1. Small Stop 
Small stop merupakan kondisi dimana mesin tidak dapat beroperasi atau kerusakan mesin yang terjadi dengan singkat namun sering terjadi.  

Meskipun singkat namun tetap saja dapat berpengaruh pada output produksi. Contohnya yaitu : mesin error maupun macet.

2.2. Slow Running 
Slow Running adalah terjadi penurunan kecepatan mesin dari kecepatan normalnya, sehingga tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor yaitu seperti : mesin sering digunakan dan tidak pernah berhenti, perawatan mesin tidak ada, mesin sudah usang/tua dan lain-lain. 

Perhitungan Performance berbeda dengan perhitungan avaibility, jika dalam perhitungan avaibility adalah mencari persentase dari waktu tidak produktif (Downtime & Adjusment), maka dalam perhitungan performance hanya berdasarkan hasil output akhir dibagi waktu tersedia (jam kerja) dan standard waktu (SMV).

Berikut contohnya :
Jam kerja normal di line 10 dalam 1 hari adalah 8 jam kerja atau 480 menit (8x60), sementara itu hasil outputnya adalah 900 pieces, dan standard waktu/ Standard Minutes Value (SMV) 1 produk adalah 2.5 menit.

Rumus :
=     Output produksi dalam sehari      
    Waktu tersedia (Jam kerja) X SMV

=       900     
    480 x 2.5

=       900    
    480 x 2.5

= 0,75

3. Kualitas
Kualitas dalam OEE adalah barang yang telah memenuhi standard kualitas yang diinginkan atau barang bagus tanpa adanya defect.
Terdapat 2 kategori kualitas yaitu sebagai berikut:

3.1. Startup Defect
Startup defect ini merupakan cacat barang ketika mesin baru mulai beroperasi, cacat jenis ini biasanya muncul tidak lama setelah perbaikan pertama, mesin masih belum stabil atau perbaikan belum tuntas sehingga kerusakan akan kembali terjadi. 

3.2. Production Defect 
Production defect merupakan cacat yang diakibatkan dari proses produksi dan menyebabkan penurunan output secara langsung.

Perhitungan avaibility (ketersediaan)  mesin adalah sebagai berikut :
Output di line 10 dalam 1 hari adalah 900 pieces, sementara itu ditemukan 36 pieces barang defect (startup) dari mesin yang baru diperbaiki, dan 46 pieces barang defect (production defect) selain mesin.

Rumus :
Output produksi dalam sehari - (Startup Defect+Production Defect) 
                              Output produksi dalam sehari

= 900 (36+46) 
         900

= 900 (82)
       900

818
   900

= 0,91

Berdasarkan data diatas di dapatkan rumus perhitungan dalam OEE yaitu:
OEE = Availability x Performance x Quality
OEE = 0,92 x 0,75 x 0,91 x 100%
OEE = 0.6279 atau 62.79%

Standard OEE
Availability : > 90% 
Performance : > 95% 
Quality : > 99.9% 
OEE : > 85%

Berdasarkan data tersebut OEE yang didapat masih kecil 62,79% dibandingkan standardnya yaitu 85%
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca,
Kritik & saran yang membangun sangat kami hargai.