PENGECEKKAN KAIN (FABRIC INSPECTION)

Kain merupakan material penting dalam pembuatan Garmen sehingga ketika akan membuat garmen maka hal pertama yang harus memperhatikan adalah kualitas kain.

Kain sangat menentukan kualitas dari garmen yang akan di buat, semakin bagus (Tidak ada/kecil cacat kain) maka akan semakin baik pula kualitas garmen yang dihasilkan, begitu sebaliknya semakin banyak/tinggi cacat pada kain sudah tentu akan menurunkan kualitas dari gemen itu sendiri.

Untuk memastikan kualitas kain tersebut baik maka diperlukan pengecekkan kain, pengecekkan tersebut bertujuan untuk memastikan kualitas dari kain.

Pengecekkan yang dilakukan seperti  memastikan panjang dan lebar kain sudah sesuai (karena masih sangat berkaitan dengan proses berikutnya), memastikan adakah penyimpangan / cacat pada kain seperti :bowing/skewing, hole, crease mark, printing, snagging, pulling yarn dan lain-lain.

Alat kerja yang perlu disiapkan;

1. Alat tulis (Bulpen, pencil, Spidol (lebih direkomendasikan).

2. Metline (Penggaris pita/Pita ukur).

3. Penggaris.

4. Gunting.

Pengecekkan pada kain gulungan/roll dibutuhkan mesin khusus dan biasa disebut dengan Fabric Inspection Machine cara kerja mesin ini yaitu dengan membuka gulungan kain (Roll Atas) dengan cara mengalirkannya dari atas ke bawah lalu menggulungnya (Roll Bawah) kembali setelah proses pengecekkan selesai.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 1, Sumber : Pribadi, Fabric Inpspect Machine

Penjelasan pada gambar 1 diatas,
-Nomer 1 adalah penggulung roll kain bagian atas (nomer 1) bagian ini berupa besi yang dilapisi karet, bertujuan untuk menhantarkan gulungan kain dan mengalirkan ke bawah untuk diperiksa. 
-Nomer 2 adalah kain yang di gulung pada sebuah roll.
-Nomer 3 adalah alat hitung panjang kain, cara kerja alat tersebut adalah pada bagian roda conter menghimpit kain sehingga ketika kain mulain menggulung ke bawah maka roda alat hitung akan secara otomatis berputar dan mengitung.
-Nomer 4 adalah penggulung roll kain bagian bawah bagian ini berupa besi yang dilapisi karet, bertujuan untuk menggulung kembali kain yang di periksa pada sebuah roll.
-Nomer 5 adalah kain yang sudah di perikasa dan sudah di gulung kembali pada sebuah roll.

Proses pengecekkan kain menggunakan mesin bisa dilihat pada video dibawah, sedangan pengecekkan dibawah menggunakan 4 Point systems, perhitungan 4 Point system dijelaskan pada pembahasan berikutnya.


Cara pengecekkan kain sebagai berikut:
1.Ambil satu roll dari rak warehouse sebelum di inspect.

2.Catat informasi di label per roll yang ada di form pemeriksaan fabric dan letakkan roll di mesin inspect.

3.Potong fabric lebar penuh dengan 8”/1 yard jika roll fabric belum diambil untuk keperluan testing dan analisa di test lab/pemeriksaan shading/shringkage.

4.Tandai potongan tersebut di sisi kanan dan kiri dengan informasi color/lot dan nomor roll-nya.

5.Ambil alat ukur, kemudian ukur lebar kain di laporan pemeriksaan kain, kemudian bandingkan dengan label roll atau identitas keterangan lebar kain yang ditempel di roll kain.

6.Atur kecepatan mesin sesuai dengan jenis kain.

7.Hentikan mesin jika ditemukan cacat dan tandai yang cacat dengan sticker defect.

8.Ambil/potong sample cacat untuk contoh visual.

9.Dipertengahan roll lakukan pemeriksaan lebar kain dan pemeriksaan shadding test dalam satu roll dengan menggunakan potongan fabric awal.

10.Jika menemukan masalah shadding, segera laporkan QA/QC Manager untuk segera ditindak lanjuti.

11.Perhitungan Grade kain menggunakan 4 point system.




THERBLIG

Pengertian Therblig
Gerakan Therblig merupakan macam-macam gerakan dalam studi gerakan yang pertama kali di perkenalkan oleh Frederick Taylor pada tahun (1856-1915), dan disempurnakan oleh Frank B. Gilbreth dan Lillian M. Gilbreth dengan memakai gambar-gambar sehingga lebih mudah di pahami.  Terdapat 17 macam gerakan yang juga disebut juga dengan "Therblig".

17 Gerakan Therblig
Sumber : Wikipedia

Macam-macam Gerakan "Therblig"
1. Mencari ( Search) = Sh
 Gerak dasar untuk menemukan lokasi objek dilakukan mata :
  • Mulai saat mata mencari objek sampai obyek ditemukan.
  • Merupakan gerakan tidak efektif/bisa dihindari.
  • Memudahkan pekerja baru menyesuaikan.
Menghilangkan waktu mencari:
  • Obyek/barang yang akan diambil sudah pasti.
  • Sudah tetapkah tempatnya.
  • Ditempatkan di tempat yang mudah dilihat (transparan).
  • Tata letak tempat kerja sudah baik dan efisien & mudahkah gerakan mencari.
  • Kebutuhan cahaya sudah cukup.

2. Memilih (Select)= Sl
Gerak dasar untuk menemukan objek yang tercampur dilakukan mata dan tangan
  • Mulai saat tangan dan mata mulai memilih sampai obyek ditemukan.
  • Merupakan gerakan tidak efektif/bisa dihindari.
  • Contoh: memilih pulpen dalam pinsil, warna putih diantara warna lain, dll.
Menghilangkan waktu memilih:
  • Obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang berbeda.
  • Permukaan wadah diperluas.
  • Ditempatkan di tempat yang mudah dilihat (transparan).
  • Layout objek/barang baik & efisien.

3. Memegang (Grasp)= G
Gerak dasar untuk memegang objek dilakukan tangan
  • Didahului gerakan menjangkau dan dilanjutkan membawa.
  • Merupakan gerakan efektif (memungut atau menggelincirkan).
Mengurangi waktu memegang:
  • Objek/barang dipegang sekaligus.
  • Objek/barang digelincirkan (tidak dipegang penuh).
  • Tempat penyimpanan dirancang memudahkan gerakan.
  • Objek/barang diletakkan sehingga memudahkan usaha pemegangan.
  • Permukan depan (bibir) wadah ditumpulkan.
  • Permukaan tempat meletakkan objek dirancang untuk memudahkan pemegangan.  Contohnya : benda pipih lebih mudah dipegang pada permukaan lunak dibanding pada permukaan yang keras.
  • Menggunakan alat bantu.

4. Mejangkau ( Reach) = TE
Gerak tangan berpindah tanpa beban, baik mendekat atau menjauhi obyek
  • Didahului gerakan melepas & diikuti memegang
  • Mulai tangan berpindah sampai tangan berhenti
  • Waktu : tergantung jarak & tipe menjangkau

5. Membawa ( Move) = TL
Gerak tangan berpindah dengan beban :
  • Didahului gerakan memegang & diikuti melepas atau mengarahkan (position).
  • Mulai tangan berpindah sampai tangan berhenti.
  • Ada koordinasi tangan dan mata.
  • Waktu : tergantung jarak & tipe pemindahan & Berat beban.
  • Pemindahan dari satu tangan ke tangan lain.
  • Pemindahan ke sasaran tidak pasti.
  • Pemindahan ke sasaran yg letaknya pasti.
Memperbaiki Gerakan Menjangkau dan membawa
  • Objek sering terpakai diletakkan dekat.
  • Tidak boros tenaga dan waktu gerak.
  • Mengurangi waktu dengan cara mengangkut barang dalam satu waktu (sekaligus).

6. Memegang Untuk Memakai (Hold)= H
Tangan memegang objek tanpa menggerakkan objek/barang.
  • Merupakan gerakan tidak efektif. Satu tangan memegang objek tangan lain melakukan gerak.
  • Biasa pada kegiatan perakitan/memasang, melepas.
Menghilangkan/Mengurangi Hold
  • Memegangan dibantu dengan menggunakan peralatan.
  • Perkakas pembantu (jig), prinsip magnet, gesekan dll.

7. Melepas (Release) = RL
Melepas objek yang dipegang, gerakan relatif singkat
  • Didahului oleh gerakan membawa (mengangkut), mengarahkan, diikuti gerak menjangkau, dll.
  • Waktu: tergantung objek, sasaran tempat melepas.
Menghilangkan/Mengurangi gerakan melepas
  • Mengurangi waktu dengan cara mengangkut barang dalam satu waktu (sekaligus).
  • Sasaran jatuhnya objek/barang yang dilepas dirancang baik dan aman.
  • Setelah melepas beban,tangan/alat dlm keadaan dioperasikan kembali.
  • Fungsi tangan diganti oleh alat (pelontar, dsb).

8. Mengarahkan (Position) = P
Mengarahkan objek pada lokasi/posisi tertentu & singkat
  • Didahului oleh gerakan membawa (mengangkut), diikuti gerak merakit (asembling)/memakai.
  • Mulai dari tangan mengendalikan objek (memutar, menggeser) sampai dimulai perakitan.
  • Waktu: dipengaruhi kerja tangan dan mata.
Menghilangkan/Mengurangi gerakan mengarahkan
  • Objek diletakkan sehingga memudahkan pengarahan (dekat tempat penggunaan).
  • Menggunakan alat sebagai penuntun objek yang ditempatkan (perkakas pembantu).

9. Mengarahkan Awal (Pre Position) =PP
Mengarahkan objek pada tempat sementara
  • Untuk memudahkan pemegangan bila akan digunakan
  • Bersamaan dgn gerakan membawa (mengangkut), dan melepas

10. Pemeriksaan (Inspect) = I
  • Dilakukan dgn melihat, meraba, mencium, mendengar dan merasakan/mencicipi.
  • Waktu: dipengaruhi kecekatan membandingakn objek dengan standar nya.
  • Pemeriksaan berupa: kwalitas atau kwantitas.
Memperbaiki gerak pemeriksaan
  • Mengurangi waktu dengan cara mengangkut barang dalam satu waktu (sekaligus).
  • Menggunakan alat yg dapat memeriksa bebrapa objek sekaligus
  • Penambaana cahaya dapat meningkatkan pemeriksaan.
  • Jarak objek dari mata operator harus ditempatkan secara tepat.

11. Perakitan (Assemble)=A
  • Menggabung satu objek/barang dengan objek lainnya sehingga menjadi satu kesatuan.
  • Mulai dari objek/barang siap dipasang (setelah diarahkan) dan berakhir bila objek sudah tergabung sempurna.

12. Lepas Rakit (Disassemble)=DA
  • Memisahkan objek dari satu kesatuan.
  • Mulai dari memegang objek dan berakhir bila objek sudah terpisah sempurna.
  • Akhir dari disassemble merupakan awal gerak membawa dan melepas.

13. Memakai (Use)=U
  • Tangan, satu atau keduanya dipakai untuk menggunakan alat.
  • Waktu: tergantung jenis pekerjaan & Keterampilan pekerja.
Memperbaiki Gerakan Merakit, Lepas Rakit & Memakai
  • Dikerjakan oleh peralatan secara otomatis.  Contoh: kertas pada printer/fotokopi, susun fotokopi,dll
  • Perakitan dilakukan beberapa unit sekaligus
  • Peralatan telah dijalankan secara efisien.

14. Kelambatan Tak terhindarkan (Unavoidable delay)= UD
  • Diakibatkan oleh hal yg terjadi diluar kemampuan kendali pekerja.  Contoh: ketentuan cara kerja, satu tangan menganggur
  • Gangguan padam listrik, rusak mesin/alat, dll.

15. Kelambatan yang Dapat dihindarkan (Avoidable delay)=AD
  • Diakibatkan oleh pekerja, disengaja atau tidak.  Sakit, merokok, melamun, bersolek,dll dalam keadaan sedang bekerja.

16. Merencana (Plan) = Pn
  • Merupakan proses mental. Pekerja berpikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil.

17. Istirahat untuk menghilangkan fatique (Rest to overcome fatique)= R
  • Terjadi secara periodik dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :jenis pekerjaan, sikap individunya (rajin atau malas).
Gerakan Therblig di bagi 2, yaitu efektif dan tidak efektif.

1. Therblig efektif:
     Physical basic divisions :
  • Menjangkau ( reach )
  • Membawa ( move )
  • Melepas ( release )
  • Memegang ( Grasp )
  • Mengarahkan awal ( Pre Position )
    Objective Basic Divisions :
  • Memakai ( Use )
  • Merakit ( Assemble )
  • Lepas rakit ( Disassemble )
2. Therblig tidak efektif:
    Mental :
  • Mencari ( search )
  • Memilih ( select )
  • Mengarahkan ( Position )
  • Memeriksa ( inspect )
  • Merencanakan ( Plan )
    Delay :
  • Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)
  • Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)
  • Istirahat untuk menghilangkan lelah ( rest to overcome fatigue )
  • Memegang untuk memakai ( hold ).

OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)



 Pengertian OEE
Ukuran efektifitas kinerja mesin produksi secara keseluruhan kita mengenal OEE atau Overall Equipment Effectiveness, metode pengukuran mesin ini memiliki 3 komponen ukuran kerugian besar dalam proses produksi.

Ukuran kerugian dan Perhitungan dalam OEE
Masing masing komponen memiliki 2 ukuran kerugian, sehingga secara keseluruhan memiliki 6 ukuran kerugian dan biasa disebut dengan "The Six Big Loss" yaitu sebagai berikut:

1. Avaibility
Avaibility merupakan waktu ketersediaan mesin ketika proses produksi sedang berlangsung sehingga ketersediaan mesin berjalan secara normal menjadi tolak ukur hasil output produksi, tetapi pada kenyataannya tidak semua mesin yang tersedia dapat beroperasi dengan normal. Ada 2 penyebab yaitu seperti :

Downtime mesin adalah kondisi dimana mesin tidak dapat beroperasi dan tidak siap digunakan untuk kegiatan produksi, hal tersebut menyebabkan kegiatan produksi berhenti sehingga mempengaruhi output dan berlangsung lama. 

Kerusakan mesin ini dipengaruhi beberapa kemungkinan yaitu kurangnya pemeliharaan mesin, sparepart atau usia mesin yang sudah usang.

1.2. Adjustment/Setup
Adjustment/setup adalah tidak tersedianya mesin karena adanya pergantian style (changeover), sehingga proses produksi tidak berjalan normal seperti biasanya.  

Pergantian style lama ke style baru membutuhkan waktu untuk menyetel ulang mesin, tatanan area (layout), dan mengajarkan teknik kerja ke karyawan (jika diperlukan) sehingga akan ada waktu yang tidak produktif ketika proses adjusment/setup berlangsung.

Perhitungan avaibility (ketersediaan) mesin adalah sebagai berikut :

Jam kerja normal di line 10 dalam 1 hari adalah 8 jam kerja atau 480 menit (8x60), sementara itu terjadi downtime mesin selama 25 menit, dan changeover / setup mesin selama 15 menit.

Rumus :
Total waktu tersedia (jam kerja)-(Downtime+Adjusment/Setup mesin) 
                          Total waktu yang tersedia (jam kerja total)

= 480 (25+15) 
          480

= 480 (40) 
        480

440 
   480

= 0,92

2. Performance 
Performance merupakan output akhir yang dihasilkan dari proses produksi, performance yang dihitung adalah produk bagus maupun yang cacat. 

Dalam hal ini performance di artikan sebagai hasil pencapaian (output) yang didapat dari proses produksi.
Terdapat 2 jenis kategori performance yaitu sebagai berikut:

2.1. Small Stop 
Small stop merupakan kondisi dimana mesin tidak dapat beroperasi atau kerusakan mesin yang terjadi dengan singkat namun sering terjadi.  

Meskipun singkat namun tetap saja dapat berpengaruh pada output produksi. Contohnya yaitu : mesin error maupun macet.

2.2. Slow Running 
Slow Running adalah terjadi penurunan kecepatan mesin dari kecepatan normalnya, sehingga tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor yaitu seperti : mesin sering digunakan dan tidak pernah berhenti, perawatan mesin tidak ada, mesin sudah usang/tua dan lain-lain. 

Perhitungan Performance berbeda dengan perhitungan avaibility, jika dalam perhitungan avaibility adalah mencari persentase dari waktu tidak produktif (Downtime & Adjusment), maka dalam perhitungan performance hanya berdasarkan hasil output akhir dibagi waktu tersedia (jam kerja) dan standard waktu (SMV).

Berikut contohnya :
Jam kerja normal di line 10 dalam 1 hari adalah 8 jam kerja atau 480 menit (8x60), sementara itu hasil outputnya adalah 900 pieces, dan standard waktu/ Standard Minutes Value (SMV) 1 produk adalah 2.5 menit.

Rumus :
=     Output produksi dalam sehari      
    Waktu tersedia (Jam kerja) X SMV

=       900     
    480 x 2.5

=       900    
    480 x 2.5

= 0,75

3. Kualitas
Kualitas dalam OEE adalah barang yang telah memenuhi standard kualitas yang diinginkan atau barang bagus tanpa adanya defect.
Terdapat 2 kategori kualitas yaitu sebagai berikut:

3.1. Startup Defect
Startup defect ini merupakan cacat barang ketika mesin baru mulai beroperasi, cacat jenis ini biasanya muncul tidak lama setelah perbaikan pertama, mesin masih belum stabil atau perbaikan belum tuntas sehingga kerusakan akan kembali terjadi. 

3.2. Production Defect 
Production defect merupakan cacat yang diakibatkan dari proses produksi dan menyebabkan penurunan output secara langsung.

Perhitungan avaibility (ketersediaan)  mesin adalah sebagai berikut :
Output di line 10 dalam 1 hari adalah 900 pieces, sementara itu ditemukan 36 pieces barang defect (startup) dari mesin yang baru diperbaiki, dan 46 pieces barang defect (production defect) selain mesin.

Rumus :
Output produksi dalam sehari - (Startup Defect+Production Defect) 
                              Output produksi dalam sehari

= 900 (36+46) 
         900

= 900 (82)
       900

818
   900

= 0,91

Berdasarkan data diatas di dapatkan rumus perhitungan dalam OEE yaitu:
OEE = Availability x Performance x Quality
OEE = 0,92 x 0,75 x 0,91 x 100%
OEE = 0.6279 atau 62.79%

Standard OEE
Availability : > 90% 
Performance : > 95% 
Quality : > 99.9% 
OEE : > 85%

Berdasarkan data tersebut OEE yang didapat masih kecil 62,79% dibandingkan standardnya yaitu 85%