SEJARAH LEAN (LEAN HISTORY)



Perkembangan industri sebelum adanya Lean
Ketika mendengar kata Lean, bagi sebagian orang mungkin akan terdengar asing tapi bagi orang yang sudah lama bekerja di dunia industri akan sangat familiar dengan Lean

Perkembangan lean tidak lepas dari perkembangan industri di dunia pada saat itu. Untuk mengetahui secara lebih dekat tentang lean dan tokoh-tokoh pencetusnya mari kita sejenak menaiki mesin waktu untuk mengintip sedikit cuplikan sejarah perkembangan sebelum dan setelah adanya lean sampai dengan saat ini.

Sumber : pinterest


1. Arsenale di Venezia tahun 1500an di Italia – Assembly Line Pertama di Dunia.
Arsenale di Venezia yang terletak Italia merupakan kompleks bekas galangan kapal dan gudang senjata di kota Venesia di Italia utara. Galangan ini bertanggung jawab atas sebagian besar kekuatan angkatan laut Venesia di bagian tengah. Ini adalah salah satu perusahaan industri berskala besar dan paling awal dalam sejarah.

Proses perakitan disini terbilang unik dan modern di masanya karena menerapkan tata letak produksi dan standardisasi kerja yang meminimalkan perpindahan material dan kecepatan proses. 

Penemuan yang paling inovatif adalah pola assembly line yang memanfaatkan kanal, dimana rangka kapal bergerak menuju material dan bahan mengikuti desain perakitan.

2. Interchangeable part tahun 1765 di Perancis dan Amerika.
Pada akhir abad ke-18, Jenderal Prancis Jean-Baptiste Vaquette de Gribeauval mempromosikan senjata standar di tempat yang dikenal sebagai Système Gribeauval setelah dikeluarkan sebagai tatanan kerajaan pada 1765. (Fokusnya pada saat itu adalah artileri lebih dari senapan atau pistol).

Model perakitan senjata tersebut adalah "selective assembly", yang merupakan model perakitan yang dikerjakan secara ekonomis dengan tetap memberikan kemampuan dalam penggunannya.

Model ini kemudian dipopulerkan oleh Eli Whiteney seorang Amerika dengan gagasan-gagasannya tentang  Interchangeable part.

3. Scientific Management & Industrial Engineering tahun 1856-1915 di Amerika.
Scientific Management adalah teori manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja, konsep ini pertamakali di perkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor dan dikenal sebagai bapak time study.

Tujuan utama dari konsep ini adalah pengaturan upah dan meningkatkan efektifitas kerja serta efisiensi, terutama produktivitas tenaga kerja.

4. Motion Study tahun 1868-1924 di Amerika.
Motion study merupakan teknik memperbaiki kinerja karyawan melalui penelitian gerakan kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi karyawan, dengan cara menggabungkan teknik pengukuran waktu (time study) kerja dan gerakan kerja (motion study) karyawan.

Meskipun sering dikaitkan dengan time study yang sudah diperkenalkan terlebih dahulu oleh Frederick Winslow Taylor, namun ada perbedaan yang mendasar antar kedua konsep tersebut. Jika time study sering menggunakan stopwatch sebagai alat kerja, berbeda dengan motion study yang lebih menitik beratkan pada analisa gerakan yang lebih ergonomis (ekonomis) dan efisien.

Motion study pertama kali di populerkan oleh sepasang suami istri Frank Bunker Gilbreth dan istrinya  Lillian Moller Gilbreth, Mereka memiliki konsep 17 macam gerakan dasar yaitu "Therblig".

Perkembangan Awal Lean
5. Jidoka (Autonomous automation) tahun 1902 di Jepang.
Jidoko berasal dari bahasa Jepang yang dapat di artikan otomatisasi cerdas atau otomatisasi dengan sentuhan manusia. 

Prinsip jidoka pada awalnya untuk mengoperasikan mesin pintal yang membutuhkan puluhan orang untuk mengoperasikannya, dengan menerapkan sistim otomasi ini mereka digantikan oleh seorang operator saja, 

Prinsip kerjanya adalah mesin pemintal mati secara otomatis ketika terjadi kesalahan/ produk cacat sehihingga dapat meminimalkan produksi cacat disetiap barang yang dihasilkan.

Konsep Jidoka pertamakali diperkenalkan oleh Sakichi Toyoda. Sakichi Toyoda (豊田 佐吉) Lahir di Kosai, Shizuoka tanggal: 14 Februari 1867 dan wafat 30 Oktober 1930. 

Pada tahun 1929, Toyoda menciptakan mesin tenun otomatis pertama yaitu Toyoda Automatic Loom Work dan hak paten dijual ke Platt Brothers (perusahaan Inggris )dengan nilai jual 100,000 pounds sterling, harga yang sangat fantastis dimasa itu dan membuat Toyota Industries menjadi terkenal dan mampu sejajar dengan pesaingnya di Eropa maupun Amerika.

6. Flow Production Process (Ford) tahun 1913 di Amerika.
Henry Ford lahir pada 30 Juli 1863 sampai dengan 7 April 1947 dia merupakan pendiri Ford Motor Company dan mengembangkan teknik perakitan produksi masal modern pertama, dimana proses dan layout kerja berurutan sesuai proses kerja sehingga memungkinkan proses kerja dapat berjalan efektif dan efisien.

7. Quick changeover pada tahun 1924 di Jepang.
Pada masa itu Toyota masih terkendala pergantian alat (changeover) yang masih tinggi yaitu antara dua hingga delapan jam, akibatnya Toyota tidak mampu membayar waktu produksi yang hilang (lost time) sedangkan permintaan pasar yang tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut Taiichi Ohno (大野 耐) yang pada saat itu bertindak sebagai manager of the machine shops pergi ke Amerika untuk mempelajari kerangka kerja dari program Pelatihan Perang Dunia II AS dalam Industri (TWI), yang disebut ECRS - Eleminate (Eliminasi), -Combine (Campurkan), -Rearrange (Tata Ulang), dan -Simplify (Sederhanakan).

8. Just In Time pada tahun 1937 di Jepang.
Just in Time merupakan sistem yang dirancang untuk mengurangi persediaan yang berlebih, Taiichi Ohno (大野 耐) menerapkan sistem tersebut dengan tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Pengurangan persediaan
2. Pengurangan biaya tenaga kerja
3. Pengurangan ruang
4. Pengurangan stok WIP
5. Produksi meningkat
6. Peningkatan kualitas
7. Jumlah pengiriman meningkat

9. Lean Management tahun 1960an di Jepang.
Di bawah kepemimpinan Eiji Toyoda, Toyota mulai mengembangkan manajemen sistem yang berupa teknik dan metode problem solving, kepemimpinan, operasi produksi, kolaborasi supplier, pengembangan proses dan produk, serta customer support.  

Eiji Toyoda lahir 12 September 1913 sampai dengan 17 September 2013, Eiji merupakan seorang industrialis Jepang. Dia sebagian besar bertanggung jawab untuk membawa Toyota Motor Corporation meraih keuntungan dan keunggulan di seluruh dunia, dia pernah menjabat sebagai presiden Toyota Motor Corporation.

10. Siklus Deming oleh Wiliam Edwards Deming tahun 1950.
Siklus Deming berfokus pada upaya meningkatkan kualitas dan sekaligus mengurangi biaya (dengan mengurangi limbah, pengerjaan ulang, pengurangan staf dan meningkatkan loyalitas pelanggan).

Kuncinya adalah mempraktekkan perbaikan terus-menerus dan menganggap manufaktur sebagai suatu sistem, tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lain.
Siklus Deming menggunkan konsep PDCA yaitu :

Plan (Rencanakan)
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.

Do (Kerjakan)
Implementasi proses.

Check (Cek)
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya.

Act (Tindak lanjuti)
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.

Siklus Deming pertamakali diperkenalkan oleh William Edwards Deming lahir pada 14 Oktober 1900 sampai dengan 20 Desember 1993.  Dia adalah seorang insinyur Amerika, ahli statistik, profesor, penulis, dosen, dan konsultan manajemen.

Pada tahun 1950 William Edwards Deming pergi ke Jepang untuk melatih ratusan insinyur, manajer,sarjana serta memberikan perlatihan tentang konsep kualitas dengan tujuan mambantu membangun kembali industri dan pendidikan Jepang yang porak poranda setelah bom Atom.

Desember 1950 Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE) mendirikan Deming Prize yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada William Edwards Deming  sebagai balas jasa atas semua kebaikannya membangun kembali Industri dan pendidikan di Jepang pasca PD II.

Toyota Production Systems (TPS)
11. Toyota Production System tahun 1973
Manual book Toyota Production System (TPS) untuk internal perusahaan membuat buku manual TPS oleh Fujio Cho, Sugimori, dan lainnya.

12. Publikasi Toyota Production Systems (TPS) tahun 1992.
Toyota Motor Corporation menerbitkan deskripsi resmi TPS untuk pertama kalinya pada tahun 1992 dan direvisi pada tahun 1998.

Pencetus Lean dan perkembangan Lean hingga sekarang
13. Prinsip Lean tahun 1988.
Prinsip lean berasal dari industri manufaktur Jepang. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh John Krafcik seorang akedemisi dari Massachusetts Institute of Technology, di Cambridge, Massachusetts, United States. dalam artikelnya yang berjudul "Triumph of the Lean Production System", berdasarkan tesis masternya di MIT Sloan School of Management. 

14. Lean Thinking tahun 1997
James P. Womack, Daniel Jones, dan Daniel Roos membuat buku yang berisikan tentang definisi dan rencana kerja untuk perusahaan yang ingin melakukan transformasi Lean, buku tersebut berjudul  The Machine That Changed the World  dan menjadikan buku terlaris internasional.

15. Lean Six Sigma
Lean Six Sigma adalah metodologi yang bergantung pada upaya tim kolaboratif untuk meningkatkan kinerja dengan secara sistematis membuang limbah dan mengurangi cacat produksi.  Metode ini menggabungkan lean manufacturing yang dikenal dengan kecepatan produksinya karena fokus menghilangkan pemborosan (muda) dan Six Sigma yang dikenal kualitasnya.
Tools lean : Kaizen, Value Stream Process Mapping, 6s, Kanban, Error Proofing, Productive Maintenance, Set Up Time Reduction, Reduce Lot Sizes, Line Balancing, Schedule Leveling, Standardized work, dan Visual Management.

Six Sigma Tools : Recognize, Define, Analisa DMAIC (Measure, Analyze, Improve, Control),Standardize, dan Integrate.

Sumber : Wikipedia
               Shift indonesia