JIDOKA (磁土化)

Ilustrasi house of lean

Ilustrasi house of lean

Sistem Produksi Toyota adalah rumah dengan dua pilar. Satu pilar merepresentasikan just-in-time (JIT), dan pilar lainnya adalah konsep Jidoka.
Rumah tidak akan berdiri tanpa kedua pilar. Namun banyak dari kita fokus pada mekanisme implementasi - one piece flow, pull production, takt time, standard work, kanban - tanpa menghubungkan mekanisme tersebut kembali ke pilar yang menahan seluruh sistem.

Jidoka adalah kunci untuk membuat seluruh sistem tetap berjalan serta hanya mengahasilkan produk yang sesuai standard, karena dalam mekanismenya konsep jidoka akan secara otomatis menolak produk yang tidak sesuai dengan standard atau kelainan yang dapat menyebabkan masalah pada (mesin, barang, manusia dan proses).

Ilustrasi konsep Jidoka

Berikut adalah manfaat dari diterapkannya Jidoka:
  • Membangun mekanisme untuk mencegah produksi massal pekerjaan yang rusak.
  • Pemeriksaan otonom untuk abnormalitas dalam suatu proses.
  • Mesin dengan kemampuan mendeteksi cacat dan merespons dengan tepat.
  • Mentransfer kecerdasan manusia ke mesin / sistem otomatis.
  • Tidak terbatas pada proses mesin, dapat juga digunakan dengan operasi manual.
  • Sistem dukungan manusia untuk melakukan perbaikan berkelanjutan melalui kegiatan pencegahan.
  • Menyinari penyebab masalah dengan menghentikan proses persis seperti ketika cacat atau kelainan terdeteksi.

Mencegah lolosnya barang cacat :
  • Mendeteksi kelainan.
  • Menanggapi dengan segera (cepat).
  • Menghilangkan penyebab masalah.

Sumber : 4Lean
Ilustrasi perbedaan metode tanpa dan yang menggunakan Jidoka

Mengapa Jidoka harus dilaksanakan?
  • Dapat meminimalisir cacat produk.
  • Cacat lebih cepat dapat diidentifikasi.
  • Umpan balik. Sehingga penanggulangan cepat dapat dilakukan. (Karena masalah dapat segera dikaetahui maka proses identifikasi dan penyelesaian masalah dapat lebih cepat diatasi).
Jidoka adalah salah satu faktor untuk keberhasilan implementasi Lean
  • Tingkat cacat yang tinggi menyebabkan penghentian jalur yang sering, yang akan membuat aliran dan tarik menjadi sulit.
  • Cacat akan membahayakan takt time dan membuat ketidakseimbangan proses, meningkatkan lead time dan biaya.
Akar dari pendekatan pemecahan masalah tertanam dalam pemikiran Jidoka adalah PDCA.
PDCA berakar pada Metode Ilmiah.  Metode ilmiah memiliki empat langkah :
  1. Pengamatan dan deskripsi fenomena atau sekelompok fenomena.
  2. Rumusan hipotesis untuk menjelaskan fenomena tersebut. Dalam fisika, hipotesis sering mengambil bentuk mekanisme kausal atau hubungan matematis.
  3. Penggunaan hipotesis untuk memprediksi keberadaan fenomena lain, atau untuk memprediksi secara kuantitatif hasil pengamatan baru.
  4. Kinerja tes eksperimental prediksi oleh beberapa peneliti independen dan eksperimen yang dilakukan dengan benar.


Jidoka menggerakkan proses empat langkah yang melibatkan saat abnormalitas terjadi:
  1. Mendeteksi kelainan.
  2. Proses berhenti dan memberikan perhatian pada masalah.
  3. Perbaiki atau perbaiki kondisi segera.
  4. Selidiki penyebab utama dan instal tindakan balasan
Sistem pendukung manusia yang sejati harus dibuat sebagai bagian dari implementasi Jidoka.
  1. Sumber daya yang diperlukan untuk merespons, memperbaiki, dan mengakuisisi analisis penyebab harus ada.
  2. Ekspektasi 5 W dan 1 H ditentukan dan dipatuhi.
  3. Kinerja terkait dengan harapan.

Manfaat Jidoka :
  1. Memastikan & menjaga keamanan.
  2. Peningkatan kualitas.
  3. Memberdayakan orang.
  4. Cegah barang yang rusak dikirim ke tahap produksi berikutnya.
  5. Mengenali kelainan dalam produksi otomatis sehingga penyesuaian / perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.
  6. Memungkinkan pemisahan mesin dan pekerjaan manusia.
  7. Menghilangkan kebutuhan operator untuk terus mengawasi mesin jika terjadi kerusakan.
  8. Penggerak utama untuk keuntungan besar dalam produktivitas.



STUDY GERAKAN (MOTION STUDY)

Pengertian Studi Gerakan
Studi Gerakan adalah pengetahuan dasar untuk menganalisa suatu pekerjaan dengan gerakan-gerakannya. Dalam studi gerakan juga harus memperhatikan ke-Ergonomis-an gerakan.

Ergonomis Gerakan merupakan prinsip yang dipertimbangkan berdasarkan analisa gerakan sehingga menghasilkan gerakan yang ekonomis (nyaman dan produktivistas tinggi).

Macam-macam gerakan di bagi menjadi 17, dan biasa di sebut dengan "Therblig" 

Tujuan Studi Gerakan
1. Menghilangkan gerakan tidak efektif.
2. Mengoptimalan gerakan efektif.
3. Penghematan waktu kerja.
4. Penghematan penggunaan fasilitas kerja.

Metode Dalam Studi Gerakan
Langkah-langkah dalam mencapai tujuan di studi gerakan dapat dilakukan dengan cara melakukan tahapan sebagai berikut yaitu : 

Eliminate – Combinere – Re-arrange – Simplify (ECRS):

- Hilangkan (Eliminate) aktifitas yang tidak perlu = waste.

- Kombinasikan (Combine) aktifitas yang berkaitan (sama mesin).

- Rubah (Re-arrange) urutan aktifitas yang tidak teratur.

- Sederhanakan/ganti (Simplify) pekerjaan yang rumit atau tidak efisien.


Jenis aktivitas Gerak dalam Studi Gerakan
Dalam aktivitas gerak dalam bekerja ada gerakan yang efektif atau bernilai tambah maupun tidak efektif atau gerakan yang tidak bermanfaat dan tidak memiliki nilai tambah untuk pekerjaan yang sedang dikejakan.  Aktvitas kerja di bagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut:

Aktvitas kerja :
1. Value Adding / Bernilai :
Semua aktivitas/ process yang dapat mengubah bahan baku menjadi product, dalam suatu line yang berdasarkan permintaan customer.

2. Non Value Adding / Tidak Bernilai tetapi di perlukan :
Pekerjaan ini tidak dapat dihindari dengan kondisi dan teknologi pada saat ini. Setiap aktivitas ini tidak meningkatkan nilai produk misalnya : Checking, gerakan tidak perlu, Pergantian mesin/alat, maintenance.

3. Non Value Adding / Waste (Pemborosan) :
Semua berarti, Tidak bernilai sama sekali / pemborosan, dalam arti yang tidak menambah nilai produk Anda dan harus segera dihilangkan misalnya mencari alat, menunggu waktu, transportasi dll.



                                           F1 Pit Stops 1950 vs 2013
  Sumber : Youtube Video 1 motion